Jawa Pos

Joss Whedon Tanggapi Kritikan Para Aktor

NEW YORK – Joss Whedon akhirnya buka suara terkait suara s u mi r tentangnya. Selama dua tahun terakhir, dia menuai kritik tentang perilakunya di lokasi syuting. Pemeran Cyborg Ray Fisher dan Gal Gadot mengaku menerima perlakuan tak menyenangkan selama reshoot Justice League. Kala itu, Whedon didapuk menggantikan Z a c k S n y de r yang mundur karena tengah berkabung setelah Au t u m n, sang putri, berpulang.

Dalam wawancara pada pertengahan 2020, Fisher menyebut sutradara yang juga menangani dua film pertama The Avengers itu berlaku menjijikkan, abusif, dan tidak profesional. Aktor 34 tahun tersebut juga menuding Whedon membuat kulitnya lebih terang di film. Plus, memotong habis-habisan screen time tokoh Cyborg dan adegan beberapa aktor non-kulit putih.

Terkait tuduhan pengubahan warna kulit, W h e don berdalih bahwa tahapan itu adalah keputusan pas ca produksi yang berlaku untuk semua karakter. Sutradara 57 tahun tersebut melanjutkan, adegan C y bor g dipotong karena pertimbangan cerita dan penyutradaraan.

’’Cyborg adalah karakter terburuk di film. Kita bicara tentang ’energi’ jahat di sini, tentang aktor jelek dalam dua artian (karakter dan

Fisher, Red),’’ paparnya kepada New York Magazine.

Namun, balasan itu tak digubris Fisher. Dia memilih fokus pada pekan perayaan Dr Martin Luther King Jr., sosok pejuang antirasisme. ’’Sepertinya Joss Whedon harus menyutradarai kiamat... Besok pekerjaan masih berlanjut,’’ cuitnya.

W h e don juga menjawab pendapat G al Gado t bahwa dirinya mengancam akan membuat karier aktris pemeran Wonder Woman itu penuh derita. Salah seorang kru Justice League

juga membenarkan hal itu. ’’Dia (W h e don) meminta Gado t bungkam dan hanya bicara sesuai dialog,’’ paparnya, seperti dikutip The Hollywood Reporters.

Terkait cerita Gadot, Whedon menegaskan tak pernah melontarkan ancaman. Versinya, kesalahpahaman itu muncul karena Gadot kurang memahami bahasa Inggris. ’’Bahasa Inggris bukan bahasa ibunya, sedangkan aku cenderung menggunakan istilah berlebihlebihan yang menyebalkan dalam ucapanku,’’ ucapnya.

Namun, penjelasan Whedon itu dibantah Gadot. ’’Aku memahami sepenuhnya, dengan sempurna (ucapan dalam bahasa Inggris, Red),’’ tegas perwakilan sang aktris via surel kepada New York Magazine.

Keberanian Fisher dalam mengungkap sikap toksik Whedon membuat Charisma Carpenter, pemeran Cordelia Chase di Buffy the Vampire Slayer dan spin-offnya, Angel, ikut angkat suara. Di media sosialnya, dia mengaku dirundung habis-habisan karena hamil. Mulai disebut gemuk sampai ditanya seputar keputusannya mempertahankan kehamilan.

Para cast Buffy lainnya membenarkan bahwa Buffy memiliki lingkungan kerja yang t o k si k. Namun, sama seperti tuduhan lain, W h e don kembali berkelit. Dia mengaku tak pernah memanggil sang aktris dengan sebutan gemuk. Namun, Whedon membenarkan sikap tak sopan nya selama berbicara dengan para cas t. Dia berdalih, ucapan keras dibutuhkan karena para cast kala itu masih belia.

’’Hampir seluruh pengalamanku dengan Charisma sangat menyenangkan dan penuh kesan. Tidak ada yang mampu menyampaikan punch line semantap dia,’’ tuturnya.

Dalam artikel itu, Whedon juga mengaku cukup sulit diajak bekerja sama. Namun, dia menyayangkan rekan kerjanya yang membuatnya punya citra bak monster perusak. ’’Kurasa, aku tergolong salah satu showrunner terbaik,’’ tegasnya.

SHOW & SELEBRITI

id-id

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

https://jawapos.pressreader.com/article/281724092921873

Jawa Pos