Jawa Pos

Hidupkan Kembali Tari Tjokronegoro

SIDOARJO

– Sidoarjo memiliki budaya lokal yang sangat banyak. Para siswa SMAN 1 Sidoarjo berupaya memetakan dan menampilkannya di sekolah kemarin (18/1). Mereka menyebutnya sebagai proyek kearifan lokal.

Total, ada 72 item yang ditampilkan. Mulai kuliner khas seperti lontong kupang hingga tarian tradisional seperti tari banjarkemuning. Termasuk menampilkan cerita rakyat hingga produk kerajinan.

Kepala SMAN 1 Sidoarjo Eko Redjo Sunariyanto menjelaskan, selain ditampilkan, 72 proyek kearifan lokal itu dibukukan dan sudah masuk ke penerbit. ”Proyek tematik ini dikerjakan setiap tahun oleh siswa. Tahun ini temanya adalah Merawat Kearifan Lokal Sidoarjo untuk Indonesia,” jelas Eko.

Proyek tersebut tidak hanya menampilkan kearifan lokal. Namun, sebelumnya siswa juga harus melakukan observasi dan kajian. Dengan begitu, yang ditampilkan benar-benar berasal dari Sidoarjo.

Eko mengungkapkan, ada satu yang menarik. Yaitu, proyek tari tjokronegoro. Tarian itu diciptakan seniman ludruk almarhum Munali Patah. ”Nama tarinya ada, tapi visual tariannya tidak ditemukan,” ujarnya.

Karena itu, siswa melakukan studi literasi dan lapangan ke mantan penari dan anak-anak Munali Patah. ”Tarian itu direvitalisasi dan akhirnya bisa dipertunjukkan hari ini (kemarin, Red),” paparnya.

Menurut dia, tari tersebut termasuk aset Sidoarjo. ”Tari tjokronegoro itu khas Sidoarjo. Tari itu dipersembahkan untuk Bupati Pertama Sidoarjo RT

Tjokronegoro,” terangnya.

Setelah menyaksikan beragam kearifan lokal Sidoarjo yang disajikan kemarin, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali meminta sekolah mendukung upaya daerah mendaftarkan kearifan lokal Sidoarjo untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual. ”Karena sangat banyak sekali kuliner, tradisi, dan tari yang khas dari Sidoarjo. Misalnya, yang disajikan di SMAN 1 Sidoarjo ini. Ini kami petakan untuk kami daftarkan sebagai kekayaan intelektual Sidoarjo,” tutur Muhdlor.

METROPOLIS

id-id

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

https://jawapos.pressreader.com/article/282213719193617

Jawa Pos