Jawa Pos

Pencuri Kabel Bawah Tanah Ditembak Mati saat Kabur

Hendak Tabrakkan Truk ke Polisi

SURABAYA – Polda Jatim meringkus komplotan pencuri kabel bawah tanah. YS, salah seorang pelaku, ditembak karena berusaha menabrakkan mobil Toyota Avanza yang digunakan untuk mencuri ke arah polisi saat dihadang.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko menjelaskan, dalam penggerebekan itu, selain YS, ada enam orang lain yang dibekuk. Mereka adalah Yudi Sugiarto, M. Sahroni, Andriyanto, Hendrik Setiawan, Eko Budiarto, dan Qiran Harahap. ”Komplotan ini rapi saat beraksi. Mereka menyaru sebagai teknisi,” jelasnya.

Misalnya, yang terlihat dari peralatan yang disiapkan untuk mengaburkan pencurian. Mereka membawa papan informasi tentang pengerjaan saluran dan trotoar. Dengan begitu, aktivitas mereka tidak mengundang kecurigaan masyarakat. ”Orang awam tahunya memang ada perbaikan. Padahal, mereka sedang melakukan pencurian,” ungkapnya.

Kasus itu terungkap setelah polisi mendapat laporan kehilangan kabel dari perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. Anggota subdit jatanras lantas melakukan penelusuran di lokasi yang rawan terjadi pencurian. Salah satunya di Jalan Bypass

Sedati. Ketika melakukan penyisiran, polisi melihat para pelaku menggali tanah. Saat didatangi, mereka langsung bersiap kabur sambil memanggil teman lainnya. ”Pelaku bawa empat kendaraan. Dua mobil dan dua truk engkel,” ujar Gatot.

Mereka memacu kendaraannya ke arah timur. Polisi mengejar empat kendaraan tersebut yang dipacu ke arah bundaran Aloha. Laju mereka berhasil disalip mobil polisi yang dikira mobil pribadi. YS, salah seorang pelaku yang menjadi pengemudi, lantas mengarahkan kendaraannya ke arah mobil polisi yang menghadang pelarian.

Saat itulah polisi memberikan tembakan peringatan agar YS mau berhenti dan menyerah. Namun, mobil itu justru melaju lebih kencang. Pelaku akhirnya ditembak dan mobil tersebut berhenti. ”Tiga kendaraan lain bisa diamankan,” tegasnya.

Wadirreskrimum Polda Jatim AKBP Ronald Ardiyanto Purba mengungkapkan, sindikat tersangka selalu melakukan survei sebelum beraksi. Mulai titik kabel sampai situasi sekitar. ”Waktu penangkapan, kebetulan yang akan dicuri kabel sepanjang 200 meter,” jelasnya. Di pasar gelap, kabel itu bisa laku hingga ratusan juta rupiah.

Ronald menyatakan, modus pencurian tergolong sederhana. Awalnya, mereka menentukan tanah yang hendak digali. Lalu, para pelaku memasang plakat pengumuman adanya perbaikan. Mereka memotong kabel yang akan dicuri dan kemudian dikaitkan ke truk untuk ditarik. ”Memang membawa kendaraan besar agar kuat untuk menarik kabel dari dalam tanah,” terangnya.

METROPOLIS

id-id

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

2022-01-19T08:00:00.0000000Z

https://jawapos.pressreader.com/article/282243783964689

Jawa Pos